Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Jack Ma Mengaku Tak Tahu Apa-apa soal Teknologi, Tapi...

Jack Ma pernah mengatakan bahwa ia berbisnis dengan modal nekat dan tanpa keterampilan khusus. Hal itu ia tegaskan lagi saat manggung di aja...



Jack Ma pernah mengatakan bahwa ia berbisnis dengan modal nekat dan tanpa keterampilan khusus. Hal itu ia tegaskan lagi saat manggung di ajang teknologi Viva Tech di Paris baru-baru ini

"Aku tidak tahu apa-apa tentang teknologi, tidak mengerti apa-apa soal marketing, juga soal legal," kata sang pendiri Alibaba di hadapan hadirin, yang dikutip detikINET dari CNBC.

Jadi apa bekal utama seorang Jack Ma dalam mengembangkan bisnis? "Aku hanya tahu tentang orang," sebutnya.

"Semua yang kami lakukan sebagai pendiri adalah membuat pelanggan senang. Buat juga tim kalian senang. Dan kalian akan senang," sarannya.

Ma dulu berkeinginan kerja sebagai guru saja. Titik balik dalam hidupnya terjadi pada tahun 1995, ketika ia pertama kali kenal dengan internet saat berkunjung ke Amerika Serikat.

"Temanku berkata Jack, inilah internet. Aku bertanya apakah itu internet? Dia bilang carilah apapun yang kamu mau," kisah dia.

"Awalnya aku tak ingin menyentuhnya karena komputer sangat mahal di China. Jika aku merusaknya, aku tak bisa bayar. Tapi aku cari dengan kata pertama 'beer' karena mudah dieja. Lalu aku cari kata China. Tapi tidak ada data tentang China," lanjut Ma.

Maka terbersitlah di pikirannya untuk membuat sesuatu agar China masuk ke internet. Itulah awal mula lahirnya Alibaba. Meski tak terlalu mengerti soal pengetahuan teknis, Ma paham tentang manusia sebagai modalnya.

"Aku dilatih menjadi guru. Sebagai seorang guru, kalian ingin agar siswa lebih baik dari kalian. Produk terbaik kalian adalah para siswa itu," kata dia.

Pengetahuan itu ia terapkan pada para karyawan Alibaba untuk mengayomi mereka. "Kalian harus dengar mereka. Kalian harus melalukan segala hal untuk memberdayakan mereka, kalian bisa membuat mereka berprestasi, bekerja sama. Itulah yang kami lakukan,"

Karena merasa dimanusiakan, para karyawan pun pada akhirnya akan menangani konsumen dengan baik. "Aku bicara pada orang-orangku di hari-hari awal kami, jangan membuatku senang, jangan cintai aku. Tapi buatlah pelanggan senang dan cinta dan aku juga akan mencintai kalian," pungkas Ma.

Kuliah Beasiswa...?? Klik Disini


Reponsive Ads