Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

4 Modus Penipuan Online di Dunia Fintech

INOVASI financial technology atau yang kerap disebut dengan istilah fintech sedang menjadi bisnis yang berkembang di era teknologi seperti s...



INOVASI financial technology atau yang kerap disebut dengan istilah fintech sedang menjadi bisnis yang berkembang di era teknologi seperti sekarang ini. Saat ini sudah cukup banyak platform finansial berbasis teknologi yang menawarkan berbagai macam layanan finansial seperti metode pembayaran, tabungan, kredit online, hingga layanan investasi seperti reksadana dan tabungan emas.

Salah satu produk fintech yang sedang naik daun adalah fitur pinjaman online PayLater dari Traveloka. Melalui fitur ini pengguna dapat melakukan liburan kapan saja dengan memanfaatkan program cicilan untuk pembayaran produk perjalanan di Traveloka seperti tiket pesawat, hotel, kereta api dan lainnya.

Kemudahan yang ditawarkan oleh inovasi teknologi ini sayangnya dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk melakukan modus penipuan. Modus yang digunakan pun sangat bervariatif, mulai dari meminta transfer sejumlah uang sampai mendapatkan data-data pribadi yang penting dari korban.

Untuk tindakan pencegahan, simak modus-modus penipuan online yang merugikan di dunia fintech berikut ini.

1. Proses pencairan kredit yang mudah dan cepat

Penipuan kredit online biasanya menjanjikan pencairan kredit dengan proses yang cepat sehingga korban dapat dengan mudah tergiur begitu saja. Apalagi jika si korban dalam kondisi membutuhkan uang tunai dalam waktu yang cepat juga.

Proses kredit secara online ini memang memiliki proses yang lebih cepat dibandingkan dengan proses kredit secara konvensional. Namun, saat melakukan proses si korban akan diminta untuk menyerahkan data-data pribadi yang sangat sensitif dan bisa disalahgunakan oleh para pelaku. Oleh karena itu, ada baiknya jangan tergiur dengan penawaran proses kredit yang cepat ini.

2. Meminta transfer sejumlah uang sebagai syarat pencairan

Pada berbagai kasus, ada juga kejadian si pelaku meminta korban untuk melakukan transfer sejumlah uang agar proses kredit dapat berjalan lebih cepat. Modus ini biasanya dilakukan dengan memanfaatkan mental si korban yang "butuh uang" sehingga bisa melakukan apa pun termasuk, meminjam uang ke orang terdekat, agar pinjaman kredit online-nya bisa cair dengan cepat. Saat si korban lengah, uang pun sudah didapatkan si pelaku dan janji kredit online pun tinggal hisapan jempol belaka.

3. Janji cashback yang besar

Salah satu tujuan dari penipuan online adalah si pelaku mendapatkan data-data pribadi korban untuk bisa disalahgunakan. Oleh karena itu, mereka pun akan selalu menjanjikan hal-hal yang menggiurkan untuk si korban, salah satunya adalah janji cashback yang besar.

Data tersebut pada akhirnya akan digunakan untuk bertransaksi via kredit online sehingga korban akan mendapatkan tagihan kredit online dengan jumlah yang besar dan tanpa disadari pula. Perpindahan data penting ini bisa membuat si pelaku bisa melakukan transaksi apa saja tanpa diketahui oleh si pemilik data.

Janji cashback ini biasanya digunakan oleh pelaku untuk menawarkan jasa pembelian tiket pesawat terbang lewat PayLater dari Traveloka. Mereka menawarkan harga yang murah untuk tiket pesawat ditambah lagi dengan potongan cashback dengan jumlah yang besar. Agar tidak mudah tertipu sebaiknya selalu konfirmasi dulu dengan pihak layanan terkait sebelum benar-benar melakukan transaksi yang bisa merugikan di kemudian hari.

4. Penawaran jasa pelunasan

Pelaku tahu betul caranya memanfaatkan kondisi psikis korban kredit online. Saat mereka dihadapkan pada tagihan yang cukup besar, pelaku pun datang dengan menawarkan jasa pelunasan atau penghapusan data pinjaman online. Kondisi mental yang tertekan dapat membuat korban gelap mata sehingga tergiur menggunakan jasa-jasa seperti ini.

Para pelaku biasanya mengaku sebagai ahli IT dari penyedia jasa kredit online dan meminta sejumlah uang untuk bisa membantu menghapuskan tagihan tersebut. Semakin besar tagihan, semakin besar pula jasa pelunasan utang online ini. Hal yang perlu diingat baik-baik, setiap perusahaan fintech telah didukung dengan sistem keamanan yang canggih sehingga data tidak dihapus begitu saja.

Modus-modus penipuan online ini tentu saja akan semakin berkembang seiring dengan ditemukannya berbagai macam kasus di kemudian hari. Namun, semuanya bisa dicegah jika Anda bisa lebih jeli terhadap modus penipuan ini. Intinya adalah jangan mudah tergiur dengan penawaran apa pun dan selalu melakukan konfirmasi kepada pihak penyedia jasa layanan kredit online tersebut.

Kuliah Beasiswa...?? Klik Disini

Gambar : Beritasatu.com
Sumber : Beritasatu.com

Reponsive Ads